Inner Process
Date-time:
2025 August, 7 19:46:01
Author:
Rochman Maarif
Results:
Saya meluncurkan maarif.biz bukan untuk dikenali, tapi untuk kembali ke arah, ke pijakan, dan ke narasi saya sendiri. Di saat dunia berlomba jadi konten, saya memilih jadi konteks. Ini bukan personal branding. Ini personal reclaim.
Kenapa sekarang? Kenapa saya meluncurkan website personal hari ini, bukan kemarin, bukan nanti? Karena tidak ada waktu yang lebih tepat dari saat ini. Saya butuh ruang untuk hadir kembali. Setelah bertahun-tahun kehilangan gravitasi berjalan tanpa benar-benar menyentuh tanah. 2025 menjadi tahun di mana saya pulang. Kembali ke arah, kembali ke kesadaran, kembali ke pijakan. Setelah 10 tahun berputar di ekosistem yang saya bangun sendiri: menghasilkan, gagal, tumbuh, lalu mengulanginya lagi. Waktunya saya keluar dari ruang gelap itu. Waktunya saya membangun rumah saya sendiri di domain publik.
Kategori tulisan di /writing
Kategori | Deskripsi Singkat |
---|---|
Inner Process | Tulisan reflektif tentang arah, identitas, keputusan, dan kesadaran diri |
SEO Engineering | Struktur, eksperimen, dan filosofi teknikal dalam dunia search |
Growth Machines | Cara berpikir, arsitektur sistem, dan otomatisasi dalam digital marketing |
Operational Elegance | Cara menjalankan sesuatu dengan rapi, efisien, dan penuh kesadaran |
Tactical Writing | Tulisan-tulisan yang lebih praktikal, insight langsung, atau tanggapan cepat |
Enterprise Craft | Strategi, modal intelektual, dan pembelajaran di jalur entrepreneurship |
Kenapa *.biz? Tidak ada filosofi di balik itu. Tidak ada gimmick branding. Hanya karena harganya cocok. Tapi anehnya, semakin saya lihat, semakin terasa akurat. *.biz terasa praktis, direct, dan tanpa pretensi. Apakah ini kebetulan? Atau justru terlalu jujur untuk didebat? Yang pasti, maarif.biz adalah rumah untuk satu hal: eksistensi digital saya yang berorientasi pada bisnis. Titik.
Kenapa bukan di TikTok, Instagram, atau YouTube? Saya paham platform mana yang sedang naik. Saya juga punya alatnya kamera profesional, lensa mahal, bahkan iPhone terbaik. Semua itu sudah saya miliki. Tapi kenyataannya, saya tidak nyaman. Saya tidak ingin membuat video hanya karena semua orang melakukannya. Saya tidak sedang kejar views. Saya sedang merancang legacy. Website adalah media yang paling mendekati kontrol penuh. Saya ingin membangun dengan struktur, bukan hanya impresi. Tentu, satu saat saya akan masuk ke sana.
Kenapa personal branding? Karena saya sadar, kalau saya terus diam, maka yang akan bertumbuh hanya noise. Sejak lama saya ingin berbagi, bahkan sejak sebelum karir profesional. Tapi selalu ada ketakutan: takut salah, takut dibaca, takut dinilai. Saya menulis, lalu saya hapus. Saya publish, lalu saya tarik kembali. Sampai saya lelah dengan siklus itu.
Sekarang, saya sadar: bukan tulisan saya yang bodoh. Tapi saya yang terlalu keras pada proses. Semua orang bodoh di awal. Tapi tidak semua orang berani melanjutkan. Hari ini, saya memilih melanjutkan.
Apa yang membuat saya percaya diri? Saya akan langsung ke hasil:
Perusahaan saya sendiri mendekati revenue puluhan miliar rupiah per tahun.
Karir profesional saya ikut mendorong revenue tahunan triliunan rupiah.
Saya terlibat langsung dalam transformasi digital puluhan perusahaan besar bukan sebagai konsultan yang bicara di whiteboard, tapi sebagai engineer, strategist, dan eksekutor. Tentu secara kumulatif nilainya akan ratusan milyar rupiah.
Beberapa nama? Pertamina EP, Aqua, OCBC NISP, Traveloka, Detik Com, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Tempo Co, Mitra10, JEC, Siloam Hospitals, Pegadaian, Semen Merah Putih, Shopee, Chandra Asri, Politeknik Negeri Malang, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, clockster, Crewdible, HRNetRimbun, Enesis, Jagoan Hosting, dan puluhan lainnya. Sebagian saya bantu dari sisi engineering SEO, sebagian dari sisi transformasi digital dan strukturisasi infrastruktur pemasaran digital.
Apakah saya hanya hidup di dunia digital? Tidak. Saya tidak hanya bertaruh pada aset digital. Saya punya pandangan panjang di sektor agrikultur yang sedang saya uji secara A/B sejak awal tahun ini. Investasi saya tersebar di bidang yang kelihatannya kontras: teknologi, pertanian, dan retail fashion. Semuanya kecil hari ini. Tapi fondasinya tidak sembarangan.
Sendiri? Ya. Dan tidak. Saya bermitra dengan keluarga saya sendiri. Bukan karena trust issue, tapi karena saya tahu ekspektasi kualitas saya tidak mudah disamai. Ini bukan tentang terbaik, terpintar, tapi tentang kecocokan. Saya percaya ini adalah isu serupa dengan kebanyakan kalian, tidak mudah menemukan mitra yang sanggup duduk di meja yang sama, dengan visi yang cukup tajam untuk membuat kita merasa setara.
Lalu, apa sebenarnya maarif.biz? Ini bukan hanya landing page untuk proyek. Bukan sekedar etalase portofolio. Ini rumah saya dalam bentuk digital. Tempat saya membangun narasi, membongkar struktur, dan memperlihatkan proses berpikir. Ini bukan untuk semua orang. Tapi jika Anda membaca sampai sini, mungkin kita satu frekuensi.
Dan jika tidak, saya tetap akan menulisnya. Karena saya tahu, saya telah kembali.
More Projects